• Home
  • Posts RSS
  • Comments RSS
  • Edit
  • PERDARAHAN INTRA SEREBRAL

    Senin, 11 Juli 2011
    Definisi
    Perdarahan intra serebral (PIS) adalah perdarahan yang primer berasal dari pembuluh darah dalam parenkim otak dan bukan disebabkan oleh trauma.

    Epidemiologi
    Usia rata-rata pada umur 53 tahun, interval 40 – 75 tahun. Insiden pada laki-laki sama dengan pada wanita. Angka kematian 60 – 90 %.

    Etiologi
    Hipertensi merupakan penyebab terbanyak. Faktor etiologi yang lain adalah aneurisma kriptogenik, diskrasia darah, penyakit darah seperti hemofilia, leukemia, trombositopenia, pemakaian anti koagulan dalam jangka lama, malformasi arteriovenosa dan malformasi mikro angiomatosa dalam otak, tumor otak (primer dan metastase) yang tumbuh cepat, amiloidosis serebrovaskuler dan eklamsia (jarang).

    Patogenesis
    Kasus PIS umumnya terjadi di kapsula interna (70 %), di fossa posterior (batang otak dan serebelum) 20 % dan 10 % di hemisfer (di luar kapsula interna). Gambaran patologik menunjukkan ekstravasasi darah karena robeknya pembuluh darah otak dan diikuti adanya edema dalam jaringan otak di sekitar hematom. Akibatnya terjadi diskontinuitas jaringan dan kompresi oleh hematom dan edema pada struktur sekitar, termasuk pembuluh darah otak dan penyempitan atau penyumbatannya sehingga terjadi iskemia pada jaringan yang dilayaninya, maka gejala klinis yang timbul bersumber dari destruksi jaringan otak, kompresi pembuluh darah otak / iskemia dan akibat kompresi pada jaringan otak lainnya.

    Gejala Klinis
    Gejala prodromal tidak jelas kecuali nyeri kepala karena hipertensi. Serangan sering terjadi di siang hari, waktu beraktifitas atau emosi / marah. Sifat nyeri kepala yaitu nyeri yang hebat sekali, mual muntah, sering terdapat pada permulaan serangan. Kesadaran biasanya cepat menurun dan cepat masuk ke keadaan koma.
    Tanda-tanda neurologi fokal (paralisis, hilangnya sensorik dan defek kemampuan bicara) sering dijumpai. Kaku kuduk atau rigiditas nuchae sering ditemukan pada perdarahan subarachnoid atau intra serebri.
    Paralisis ekstremitas pada fase lanjut biasanya memperlihatkan tanda-tanda penyakit upper motor neuron yaitu kelemahan otot yang bersifat spastik dengan atropi otot, reflek dalam menjadi hiperaktif, reflek superfisial menjadi berkurang atau hilang dan timbul reflek patologis seperti babinsky yang positif.

    Diagnosis
    Cara yang paling akurat untuk mendefinisikan stroke hemoragik dengan stroke non hemoragik adalah dengan CT scan tetapi alat ini membutuhkan biaya yang besar sehingga diagnosis ditegakkan atas dasar adanya suatu kelumpuhan gejala yang dapat membedakan manifestasi klinis antara perdarahan infark.

    Pemeriksaan Penunjang
    • Kimia darah
    • Lumbal punksi
    • EEG
    • CT scan
    • Arteriografi

    Prognosis
    Prognosis dipengaruhi oleh beberapa faktor :
    1. Tingkat kesadaran:
    * Sadar : 16 % meninggal
    * Somnolen : 39 % meninggal.
    * Stupor : 71 % meninggal.
    * Koma : 100 % meninggal.
    2. Usia : pada usia 70 tahun atau lebih angka kematian meningkat tajam.
    3. Jenis kelamin : laki-laki lebih banyak meninggal daripada perempuan.
    4. Tekanan darah : bila tinggi prognosis jelek.
    5. Lain-lain : cepat dan tepatnya pertolongan.

    Penatalaksanaan
    A. Umum
    1. Istirahat.
    2. Observasi fungsi vital.
    3. Monitor kadar gula darah, kemungkinan rendahnya anaerobik glikolisis.
    4. Pemberian makanan peroral, bila perlu NGT.
    5. Perawatan kandung kemih (pasang kateter).
    6. Kontrol BAB, bila perlu beri laksansia.
    7. Hati-hati terjadi dekubitus dan kontraktur.
    8. Rehabilitasi medik secepat mungkin.
    B. Khusus
    1. Anti edema.
    2. Anti perdarahan.
    3. Metobolik aktivator.

    0 komentar:

    Posting Komentar